Selasa, 12 Januari 2016

Tom Tak Berkulit

Tom Tak Berkulit


Legenda urban tentang seorang pria bernama Tom, ia memiliki perawakan sempurna yang sanggup menarik semua wanita. Tanpa ia sadari kelebihannya itu akan membuat sebuah tragedi mengerikan menimpa dirinya.


 Di sebuah desa bernama Tennessee, hiduplah seorang pemuda bernama Tom. Dia tampan, cerdas, menarik dan atletis. Terlebih lagi, Tom memiliki mata yang sangat menarik wanita dan beberapa dari mereka tidak bisa menolak pesonanya. Setiap gadis di kota akhirnya jatuh cinta dengan ketampanan Tom, tapi ia tidak pernah puas. Begitu ia membuat hubungan dengan seorang gadis, tak lama, dia akan putus dengannya dan pindah ke gadis berikutnya. Tak lama kemudian, Tom hampir memacari setiap gadis yang tinggal di daerah itu.
Untuk mencari lebih banyak
wanita, Tom pindah ke daerah baru dan mulai mengemudi ke kota berikutnya, berharap untuk bertemu lebih banyak gadis cantik. Segera, ia menemukan seorang wanita muda yang cantik bernama Eleanor. Dia memiliki rambut pirang panjang, mata biru cerah dan tubuh idaman seorang wanita. Tom jatuh cinta dengan Eleanor dan mereka mulai berkencan. Tetapi ada satu masalah. Eleanor sudah menikah.
Tapi Tom tidak membiarkan hal itu menghalangi cintanya. Bahkan, ia
senang dan sangat menikmati kegembiraan ketika ia menyelinap dan berselingkuh dengan wanita yang sudah menikah. Pasangan ini akan bertemu ketika larut malam. Tom dan Eleanor sedikit berusaha untuk menjaga rahasia mereka, Dan setelah beberapa lama, orang-orang di kota mulai bergosip tentang hubungan mereka. Akhirnya, suaminya Eleanor mendengar apa yang sedang terjadi dan hampir gila karena cemburu. Dia bersumpah untuk membalas dendam kepada mereka berdua.
Dia mengatakan kepada istrinya, dia akan ke luar kota untuk akhir pekan, kemudian bersembunyi di hutan di belakang rumah mereka. Duga
annya benar, malam itu Tom muncul untuk mengajak Eleanor keluar. Suaminya mengikuti mereka.
Tom dan Eleanor sedang dalam pelukan penuh gairah ketika, tiba-tiba, mereka mendengar pintu mobil terbuka. Yang berdiri di sana adalah suami Eleanor. Wajahnya berkerut
denagn seringai jahat dan tangannya menggenggam pisau.
Tom
ketakutan dan mulai memohon agar ia membiarkanya hidup. Dia bersumpah bahwa dia tidak tahu Eleanor sudah menikah, tapi suaminya tidak percaya padanya.
Suami
Eleanor meraih pergelangan kaki Tom dengan dan menyeretnya keluar dari mobil, masih membawa senyum sadis di wajah marah-nya.
"Tolong jangan bunuh saya", pinta Tom.
"Oh tidak," kata suami. "Aku tidak akan membunuhmu. Aku punya sesuatu yang jauh lebih buruk daripada pikiran
mu itu. "
Setelah itu, laki-laki itu menyeret Tom ke dalam kegelapan.
Ketakutan di dalam mobil, Eleanor tidak bisa melihat apa yang terjadi, tapi ia terpaksa mendengarkan jeritan Tom menembus
kegelapan malam.
Akhirnya, suaminya muncul dari kegelapan, pakaiannya berlumuran darah. Tanpa sepatah kata pun, dia naik ke mobil dan pergi ke kantor polisi setempat di mana ia menyerahkan diri.
Keesokan paginya, polisi menuju ke TKP dan menemukan sesuatu yang mengerikan. Di
sebuah cabang pohon tergantung sebuah kulit manusia. Polisi akhirnya menyadari bahwa suami itu tidak membunuh Tom, ia mengulitinya. Bahkan, pria yang itu cemburu telah menguliti Tom dengan begitu teliti dan hati-hati hingga Tom masih hidup. Suami itu kemudian menggantung kulit Tom diatas cabang dan meninggalkan Tom terbaring kesakitan disana.
Polisi menggeledah daerah
sekitarnya tetapi mayat atau tubuh Tom tidak pernah terlihat dan mereka tidak dapat menemukan bekas pisau yang digunakannya sebagai senjata.
Mereka mengatakan bahwa Tom masih mengintai di sekitar
daerah itu, menunggu untuk menangkap beberapa pasang kekasih yang sedang berselingkuh dan mengajarkan mereka pelajaran yang sama dengan yang terjadi padanya. Setelah sebelumnya, Tom adalah seorang pemuda tampan, dia sekarang hanya sepasang kerangka berdarah, menguntit gang-gang kecil dengan pisau berburu besar mencengkeram di jari-jarinya yang kurus. Semua remaja di Tennessee diperingatkan oleh orang tua mereka: "Jangan pergi ke daerah dimana Tom dikuliti, jika Anda tidak ingin menjadi korban berikutnya!"

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Dreamland Tree Copyright © 2010 | Designed by: compartidisimo