Nenek yang Kesepian
Cerita
horor tentang seorang wanita tua yang kesepian. Ia tidak pernah
mempunyai teman untuk diajaknya bicara. Karena tidak tahan dengan
kesepian, ia melakukan sesuatu yang sungguh mengerikan. Cerita ini
diadaptasi dari cerita horor Jepang dan twist ending dalam cerita ini
akan membuat kalian terkejut dengannya.
Polisi itu
duduk di sofa dengan pena dan buku catatan di tangannya. Seorang wanita tua
datang dengan secangkir teh dan meletakkannya di atas meja di depannya.
"Sebelum
Anda membawa saya ke kantor polisi mungkin saya harus memberitahu Anda mengapa
saya melakukannya, pak polisi" katanya. "Alasannya adalah sebagian
besar orang tua akan sangat kesepian ketika kau menjadi seorang wanita tua seperti
saya. Dan anak-anak muda tidak pernah ingin menghabiskan waktunya dengan saya. Walaupun
saya akan tetap menikmatinya, jika ada seseorang yang dekat dengan saya, walaupun
saya hanya duduk, mendengarkan dia dan sedikit berbicara"
Polisi itu
menatapnya tanpa ekspresi.
"Nyonya
Ordway adalah yang pertama," kata wanita tua itu sambil duduk di kursi nyaman
didepan sang polisi setelah mempersilahkan polisi itu meminum secangkir teh
yang telah ia buat. "Saya sangat ingat kejadian itu seperti baru kemarin terjadi.
Dia datang ke pintu saya dan menawarkan beberapa produk kecantikan kepada saya.
Aku mengundangnya untuk masuk kedalam dan berkata kepadanya bahwa aku akan membuatkannya
secangkir teh. Aku pergi ke dapur dan mengambil sebuah kapak. Kemudian, ketika
dia tidak curiga, aku berjalan pelan ke belakangnya dan memotong kepalanya.
"
"Yang
berikutnya adalah Pak Bilgeman. Dia adalah seorang tukang ledeng dan ia datang
untuk memperbaiki pipa saya yang bocor. Sementara ia istirahat dari
pekerjaannya, saya membuatkannya secangkir teh. Lalu, aku mengambil kapak dan saya
pun keluar dari balik sofa dan memotong kepalanya juga. "
"Yang
ketiga adalah seorang anak kecil penjual koran. Namanya adalah Jimmy Watkins.
Aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam sementara aku mencari dompet untuk
membayarnya. Dia tidak ingin minum teh, jadi saya memberinya sepiring kue.
Anak-anak tidak bisa menolak kue. Sementara ia memakan kue, saya mulai mengayunkan
kapak saya dan memotong kepalanya juga. "
"Aku
menyimpan semua kepala dan menempatkan kepala-kepala itu diatas mantel bekas saya.
Sehingga terlihat seperti mereka masih hidup” Sang nenek menyesap sedikit
tehnya dan melanjutkan pembicaraan. ”Saya berbicara dengan mereka. Siang dan
malam. Ini membantu saya untuk terbebas dari kesepian. Satu-satunya masalah
adalah apa yang harus dilakukan dengan tubuh-tubuhnya. Aku tidak bisa menyimpan
mereka semua. Itu akan membuat saya kerepotan. Jadi, saya mempunyai ide yang
bagus. "
"Menurutmu
apa yang saya lakukan, pak polisi? Itu sederhana. Aku mengawetkan salah satu
tubuhnya dan saya gunakan untuk memasang semua kepala diatasnya. Jadi ketika
aku bosan berbicara dengan salah satu dari mereka, saya akan melepas kepala itu,
mengembalikannya dan meletakkan kepala lain pada tubuh itu. Bukankah itu
pintar? "
Polisi itu
tidak menjawab.
"Yah,
aku sedikit bosan dengan pembicaraan ini, Pak" kata wanita tua itu sambil
mendesah.
Dia berdiri,
melepas kepala polisi dan meletakkannya kembali dimana ia menyimpan kepala
tersebut. Kemudian, dia mengambil sebuah kepala lagi dan meletakkannya di atas tubuh
itu.
"Oh,
selamat siang, Nyonya Ordway," katanya. "Saya sangat senang melihat
Anda lagi. Bagaimana kabarmu?"
0 komentar:
Posting Komentar