Minggu, 03 Januari 2016

Mr.Palm

Mr.Palm

Aku baru saja memutuskan untuk tinggal sendirian di sebuah rumah kecil. Rumah tua yang menurutku cukup unik, nyaman dan tenang, tentu saja dengan harga yang sedikit murah.
Rumah itu ada di ujung sebuah jalan, setelah tikungan yang menanjak. 

Setelah seharian aku membersihkan dengan saudara perempuanku Lorry, aku sedikit beruntung. Dia mau membantuku. Dia membawa anaknya Linzy yang masih berusia sekitar lima tahunan, dan menurutku dia gadis yang lucu dan manis.
Aku sangat merasa beruntung bisa mendapatkan Rumah ini. 

Ketika aku dan Lorry memutuskan untuk meneguk Teh, aku teringat dengan Linzy. Jadi, aku meninggalkan Lorry dan mencari Linzy yang ternyata bermain di bawah anak tangga.
Dia tampak asyik bermain dengan Bonekanya. “Hai. Linzy. Kenapa kau ada disini?? Ayo, kita minum Teh.”

Linzy menatapku sejenak kemudian mengatakan “kau harus berhati-hati bila tinggal disini ya?? Karena Mr.Palm bilang, ada yang tidak suka dengan kehadiranmu” dia mengatakan itu dengan logat lucunya. Namun ucapanya sangat mengangguku.

**

Sore hari.

Lorry dan Linzy berpamitan pulang, sebenarnya aku sudah memaksa mereka untuk tinggal satu hari, namun Lorry bilang, dia belum membuat makan malam untuk suaminya.
Sesaat, aku melambaikan tanganku pada Linzy. Namun, Linzy justru menatap aneh jendela rumahku, aku merasa sentuhan dingin di tengkukku.

“yups. Semangat. Masih banyak yang harus aku kerjakan!!” aku meyakinkan diriku bahwa semua akan baik-baik saja. Ketika, “Sleepp” aku merasa bahwa aku melihat sesuatu yang mengintipku dari sisi pintu dapurku.

Aku berjalan perlahan, melihat apa yang terjadi. Namun, tidak ada apa-apa disana, kecuali semua peralatan dapurku.

Aku pikir, itu hanya ilusi diriku. Mungkin aku sedang kacau. Mandi air hangat mungkin akan menenangkanku,, ku buka bajuku. Kemudian merebahkan diriku di Bak air hangat.
Ketika, aku mulai merasakan ketenangan hasil relaksasi itu, aku merasa sesuatu mengawasiku, dan itu sangat mengangguku. 
“Hallo??” aku berteriak, berusaha untuk membuat suasana tetap terkendali. Tidak ada jawaban, hanya keheningan.

**

ku habiskan waktuku untuk membuka Laptopku dan aku menemukan sebuah Artikel tentang Snoop Syndrome. Sangat lucu, ketakutan akan sebuah sosok tak kasat mata. Aku pikir, ini lelucon yang menarik dan parahnya, aku seperti mengalaminya.

ketika aku mencoba untuk mencari lebih jauh, bagaimana perasaan ini bisa ada di benakku. Aku kembali merasakan perasaan itu. Kali ini, jauh lebih nyata. Ada wajah dengan seringai mengintipku dari balik celah pintuku.
“siapa itu??” teriakku.

Aku mulai turun dari ranjangku. Berjalan pelan, tak ku temui apapun, hanya ruang tamuku yang kosong. Tiba-tiba, sesuatu kembali mengawasiku, kali ini dari celah lain di sisi tanggaku. Aku sangat penasaran dengan apa yang ada disini.

Aku kembali mendekatinya. Berdiri di sisi tangga yang lain, aku mengikuti siapapun yang memiliki wajah itu, hingga.. aku melihat. “Mr. Palm” sebuah boneka milik Linzy.
“syukurlah. Hanya perasaanku saja.”

Ku ambil boneka itu, kemudian aku mengatakan “Hai. Mr. Palm. Jadi.. apa yang ingin kau katakan kepadaku??”

Dan Boneka itu berbicara kepadaku “lihatlah di atasmu. Ada wanita yang gantung diri!!”

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Dreamland Tree Copyright © 2010 | Designed by: compartidisimo