Selasa, 12 Januari 2016

"Ibu, Aku Kembali."

"Ibu, Aku Kembali."

Cerita horor ini bercerita tentang seorang ibu yang merindukan anaknya yang meninggal karena tenggelam. Ia melakukan apa saja untuk dapat bertemu anaknya kembali. Hingga akhirnya ia melakukan sihir hitam untuk membangkitkan anaknya hidupnya kembali. Apa yang terjadi selanjutnya?

Ada seorang wanita bernama Hanna yang tinggal di sebuah rumah tua di tebing yang menghadap ke laut. Dia ditinggal oleh suaminya karena sakit keras yang di deritanya selama puluhan tahun. Hanna menjadi sangat tertekan sejak anak semata wayangnya yang bernama Phil tenggelam. Dia sangat terpukul oleh kejadian itu dan merasa seperti dia tidak bisa melanjutkan hidup.
Seiring waktu berlalu, Hanna mulai membaca buku-buku tentang sihir hitam dan satanisme. Semakin banyak dia membaca, semakin dia menjadi tenggelam dalam dunia sihir. Rasanya seperti kecanduan. Dia mulai mempelajari tentang mantra yang dapat membangkitkan orang yang sudah mati.
Suatu malam yang gelap, dia menggambar pentagram di lantai ruang tamu. Menyalakan beberapa lilin hitam, ia berdiri di tengah-tengah pentagram dan disaat tengah malam, dia membaca sebuah mantra dari buku setan kuno dengan keras.
"Aku ingin kau memenuhi keinginanku dan melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak ku. Aku menyebut engkau dalam nama setan, raja dari segala kejahatan, dengan menyebut namamu, bumi tumbang, lautan berubah menjadi hitam, tanah berguncang , api menjadi padam dan semua penghuni di surga dan neraka gemetar. Lucifer, Raja Kegelapan, kembalikan anakku yang tenggelam karena kecelakaan. Kembalikanlah ke saya sekarang, aku perintahkan engkau! "
Setelah itu, Hanna meniup lilin. Dia jatuh berlutut dan mulai menangis.
Tiba-tiba, ia mendengar bunyi menggetuk di pintu depan rumahnya. Dengan hati-hati, dia berjalan ke pintu dan mendengarkannya. Suara itu semakin keras.
"Siapa di sana?" Serunya.
Ada keheningan panjang dan kemudian dia mendengar bisikan suara, "Ibu?"
Hanna membuka pintu dan terkejut melihat seorang anak kecil berjongkok di ambang pintu. Dia basah kuyup dan menggigil kedinginan.
"Phil!" Serunya. "Apakah ini kamu? Ini benar-benar kamu! "
Dia buru-buru membawanya ke dalam dan menyelimutinya dengan handuk, mencoba untuk menghangatkannya. Giginya gemeletuk dan tangannya gemetar.
"Aku sangat sedih dan kesepian tanpamu, Phil," katanya. "Dari mana saja kamu? Apa yang terjadi?"
"Aku ingat air," katanya, "... air dingin ... dan aku tidak bisa bernapas. Lalu aku terbangun dan tidak bisa mengingat siapa aku .... Aku berjalan dalam hujan ... Orang-orang didesa menemukanku dan mereka membawaku ke ... Aku tidak tahu apakah aku hidup atau mati ... "
"Kau masih hidup Phil," serunya. "Kau benar-benar hidup!"
"Apakah aku anak yang baik, Bu?" Tanya Phil.
"Tentu saja kau anak yang baik," jawabnya.
"Apakah kau mencintaiku, Bu?" Tanya Phil.
"Aku mencintaimu," jawabnya. "Dari lubuk hatiku yang paling dalam".
"Apakah kau memperlakukanku dengan baik, Bu?" Tanya Phil.
"Tentu saja," kata Hanna.
Phil menatapnya dengan tatapan marah dan dengki yang terlukis di wajahnya. Itu membuat Hanna sangat ketakutan.
"Aku ingin bermain denganmu, Bu!" Teriaknya. "Bermain petak umpet!"
Tiba-tiba, ia berlari menaiki tangga. Semua lampu di rumah itu tiba-tiba mati.
"Phil, apa yang kamu lakukan?" Serunya. "Kamu ada di mana?"
Tidak ada jawaban.
"Phil, hentikan ini!" Serunya. "Aku ingin kau datang kembali ke sini. Phil, tolong jangan lakukan ini kepada Ibu. Phil, untuk yang terakhir kalinya, apa yang kau lakukan? "
Saat itu, ia mendengar suara anak itu datang dari kegelapan.

"Apakah kau tidak senang lampu padam, Bu?" Katanya. "Itu membuat permainan ini lebih menyenangkan!"
"Kau akan melukai dirimu sendiri dalam kegelapan, anakku" jawab Hanna.

Dengan hati-hati, Hanna berjalan menaiki tangga. Ketika dia sampai di ujung tangga, dia melihat sekeliling, berusaha untuk melihat dalam kegelapan.
"Phil, hentikan ini sekarang!" Teriaknya. "Kau membuat Ibu sangat marah!"
Tiba-tiba, pintu terbuka dan Phil berdiri di sana, terkekeh seperti orang gila. Di tangannya, ia memegang pisau dapur yang tajam.
"Mari sekarang kita bermain petak umpet, Bu!"
Hanna tersentak ngeri. Melangkah mundur, dia tersandung dan jatuh menuruni tangga. Ketika ia mendarat di bawah, dia mendongak dan melihat anaknya menuruni tangga dengan pisau dinaikkan di atas kepalanya.
"Kau berbohong, Bu!" Katanya. "Phil tidak tenggelam karena kecelakaan. Kau tahu itu. Phil menenggelamkan dirinya sendiri. Dia tidak tahan oleh caramu memperlakukannya dan dia bunuh diri hanya untuk menjauhkan diri darimu . Apakah kau tidak melihat? Phil tidak ingin kembali, Bu. Tidak mau ... Phil membenci mu, bu. Dia tidak ingin kembali, jadi dia tidak mengirim Phil, tapi dia mengirim AKU sebagai gantinya... "
Saat itu, ada kilatan petir dan untuk sesaat, rumah itu di terangi cahaya terang. Dan bersamaan dengan itu, Hanna melihat wajah anaknya yang telah kembali dengan jelas...
Tetapi dia bukanlah Phil ...

0 komentar:

Posting Komentar

 

The Dreamland Tree Copyright © 2010 | Designed by: compartidisimo